Tugas Lembaga Pengelola Dana Bergulir selaku lembaga pembiayaan
penunjang ke sektor riil diakui semakin berat pada 2013 meski ada agenda
untuk meningkatkan jasa layanan dengan membuka sedikitnya lima kantor
perwakilan di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) Kemas
Danial, mengemukakan ada tantangan lain yang dihadapi lembaga yang
dipimpinnya, yakni karena masyarakat koperasi dan usaha mikro, kecil dan
menengah (KUMKM) belum mengenal secara luas jasa layanan LPDB.
”Karena itu ke depan kami akan meningkatkan promosi agar eksistensi
LPDB lebih dikenal luas lagi. Termasuk meningkatkan kerja sama
sosialisasi demean Dinas Koperasi dan UKM Provinsi maupun
Kabupaten/Kota,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (10/1/2013).
Ada tiga strategi lain yang akan dijalankan LPDB untuk memperluas
informasi eksistensi lembaga itu kepada masyarakat KUMKM masing-masing
menyusun petunjuk teknis bagi pembiayaan usaha mikro yang khusus
pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL) maupun usaha mikro lainnya.
Kemudian menjalankan program sistem jemput bola untuk menjaring
proposal berkualitas, terutama pengembangan usaha di sektor riil.
Terakhir menjalankan roadshow sembari memberikan bimbingan teknis
penusunan proposal peminjaman.
Sejak beroperasi pada 2008 hingga 2012, realisasi permodalan yang
digulirkan LPDB mencapai sekitar Rp2,57 triliun. Khusus untuk 2012 total
penyaluran mencapai Rp957 miliar, namun diperkirakan mencapai Rp1,3
triliun, karena Rp957 miliar belum hitungan final.
Menurut Kemas Danial, pada tahun ini serapan ditargetkan mencapai
sekitar Rp1,9 triliun sesuai rencana bisnis anggaran (RBA). Usaha yang
disasar adalah koperasi maupun non koperasi yang bergerak di sektor
riil.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.