PENGURUS DAN KARYAWAN

Duduk dari Kiri ke Kanan : SYUKRAN (Sekretaris), H. Idrus (Ketua), Makrip (Bendahara), H. A. Rahim Sayuti (Pengawas) Berdiri dari Kiri ke Kanan : ZUL, SAHAB, IDA, IRA, YUS, ENA, ENY, ANG, ATIN, ATUN, AS, IYAN, IBAH, NOOR, DUH, AGUS

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KE XVII

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 18 Februari 2011

Biaya mengakses biro kredit Rp 9.000

Indonesia akan segera memiliki biro kredit swasta. Kalau tak ada onak dan duri, biro kredit independen ini bakal berdiri pada Januari 2012. Untuk itu, sepanjang 2011, pengelola akan memulai mengumpulkan data dari lembaga keuangan, perbankan, termasuk perusahaan telekomunikasi.

Untuk mendukung pendataan itu, biro kredit akan memasukkan data Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia (BI) yang memuat sekitar 47 juta data debitur. Ketika beroperasi nanti, setidaknya biro kredit swasta mulai mengoleksi 3 juta data tambahan.

Jos Luhukay, Wakil Direktur Utama Bank Danamon yang juga pengurus bidang teknologi Perbanas, mengatakan, Indonesia akan menerapkan model biro kredit di Mesir. Total investasi pendirian biro kredit swasta ini sekitar US$ 5 juta-US$ 10 juta alias Rp 44,5 miliar-Rp 89 miliar (kurs Rp 8.900 per dollar AS).

Biaya ini tergantung pada model investasinya. "Dalam model yang sedang dimatangkan untuk Indonesia, capex alias modal usaha diubah menjadi opex atau biaya-transaksi dengan model Arsitektur Teknologi Perbankan Indonesia (ATPI) yang dicanangkan Perbanas sejak 2004," kata Jos kepada KONTAN, Kamis (25/11).

Cara menghitung biaya transaksi sangat sederhana. Yakni, total biaya operasi per tahun atau per bulan dibagi jumlah permintaan. Jika menggunakan sistem di Mesir, biaya transaksi hanya US$ 1 atau sekitar Rp 9.000 per akses biro kredit swasta.

Kini sudah ada beberapa calon pemodal yang akan masuk ke biro kredit swasta. "Investornya dari mancanegara, diharapkan akan ada beberapa konsorsium," imbuh Jos.

Belajar dari pengalaman Mesir, biro kredit swasta mendatangkan banyak manfaat. Pertama, menaikkan indeks bisnis dan mendorong pertumbuhan bisnis. Kedua, membantu penerapan manajemen risiko. Ketiga, khusus di bank, penerapan Basel II semakin tajam.

Sejak lahirnya biro kredit swasta, di negeri Sungai Nil, nilai rasio kredit bermasalah (NPL) yang tadinya tinggi jadi merosot tajam. Selain itu, indeks dunia bisnis berdasarkan hitungan Internatioal Finance Corporation (IFC) di Mesir naik, dari 120 menjadi 171.

Biro kredit juga menciptakan transparansi informasi debitur. Selain bank mengetahui dengan jelas kondisi debitur, si debitur juga mengetahui posisi indeks bisnisnya.
Khusus di perbankan, biro kredit juga bisa membuat sebuah bank mengurangi nilai provisi. Alhasil, bisa meningkatkan laba bank.

[Source : keuangan.kontan.co.id]

Rabu, 09 Februari 2011

Cabai China Pun Menyerbu Indonesia

Sudah dua pekan terakhir cabai rawit merah impor dari China dan Thailand menyerbu pasar Jakarta dan sekitarnya. Para pedagang mencampur rawit impor yang harganya lebih murah dengan rawit lokal untuk menekan harga cabai, yang di pasar Depok mencapai Rp 120.000 per kilogram.

Rum (50), Nuryanto (28), Rudy (29), dan Totok (25), pedagang yang ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/1/2011), mengatakan, serbuan rawit impor ke pasar induk sudah berlangsung sejak dua pekan lalu.

Menurut mereka, harga rawit merah dari Thailand yang berukuran kecil Rp 55.000 per kg, sedangkan yang lebih besar Rp 40.000-Rp 45.000 per kg. Para pedagang cabai yang membeli rawit dari para pedagang besar di pasar induk mencampur rawit Thailand dengan rawit merah lokal yang harganya masih Rp 90.000 per kg. Dengan demikian, harga jual rawit merah oplosan di tingkat konsumen bisa ditekan.

Rudy dan Rum mengatakan, konsumen paling menggemari rawit merah lokal. Mereka lebih baik tidak makan rawit kalau rawitnya dari jenis lain, seperti rawit hijau dan rawit putih. Itu sebabnya, sejak harga rawit merah melambung, pasar rawit dari semua jenis melemah.

Untuk membangkitkan pasar rawit, para pedagang menengah dan pengecer kemudian mencampur rawit merah lokal dengan rawit merah Thailand yang berukuran kecil.

”Itu sebabnya, rawit caplak (rawit merah Thailand) yang kecil lebih mahal harganya daripada rawit caplak yang besar. Rawit caplak yang besar tidak bisa disamar dalam rawit merah campuran, sedangkan rawit caplak yang kecil bisa,” ujar Rudy.

Pedagang pengecer, Herianto (42), mengaku menjual rawit merah campuran seharga Rp 85.000 per kg. ”Saat ini jauh lebih menguntungkan berdagang rawit merah campuran,” katanya.

Pedagang cabai di Pasar Cengkareng, Jakarta Barat, Sumiyatun, mengatakan, rawit merah China dijual Rp 60.000 per kg, sedangkan rawit merah lokal dijual Rp 80.000 per kg.

Di Pasar Kramat Jati, rawit hijau dari Wonosobo, Jawa Tengah, dijual Rp 35.000 per kg, sementara rawit putih (rawit berwarna krem kekuningan) dijual Rp 37.000 per kg.

Masih tinggi

Di Depok, kemarin, harga rawit merah mencapai Rp 120.000 per kg. Berdasarkan pengamatan Kompas, bentuk rawit merah ini sama dengan rawit merah Thailand dan China. Saat ditanya mengenai kemungkinan ini, para pedagang menjawab tak tahu. Meski demikian, mereka memastikan bahwa rawit merah itu produksi tanaman lokal.

Harga cabai rawit merah di Depok pada tiga hari sebelumnya masih mencapai Rp 90.000 per kg. Para pedagang pengecer tidak tahu apa pemicunya sehingga harga cabai rawit merah kembali melambung.

”Saya terpaksa menjual dengan harga ini karena harga dari bandar Rp 110.000 per kg,” tutur Wiji (38), pedagang bumbu di Pasar Depok Jaya, Kota Depok, Jawa Barat, Senin.

Menurut Wiji, rawit merah yang dia jual itu kualitas super sehingga harganya tinggi. Hal itulah yang membuat Wiji tak berani menjual bahan pokok tersebut dalam jumlah besar. Dalam sehari dia hanya berani menjual 1 kilogram rawit merah.

Hanya berjarak kurang dari 1 kilometer, di Pasar Kemiri Muka, Depok, Senin sore, harga cabai rawit merah Rp 100.000 per kg. Pedagang Pasar Kemiri Muka, Anis (50), yang menjual 3 kg cabai rawit merah, mengaku, cabai yang dia jual dari kemarin belum juga habis.

Anis menjual rawit yang berbeda jenis dengan pedagang lain, tetapi harganya sama dengan harga cabai rawit merah. ”Saya tidak tahu ini cabai dari mana. Saya beli di sini (Pasar Kemiri Muka) dari bandar dan saya jual di sini juga,” kata Anis.

Harga rawit merah lokal di Pasar Cengkareng masih berkisar Rp 80.000 per kg. Adapun cabai merah keriting dijual Rp 50.000 per kg, turun dari semula Rp 58.000 per kg.

Di China, Investor seperti Dewa

”Di sini ada dua yang ditakuti, yaitu polisi dan investor asing. Persoalannya, warga takut sama polisi. Sementara jika warga ada masalah dengan investor asing, warga memilih mengalah karena merasa polisi pasti akan membela pengusaha,” kata Iskandar Tanuwidjaya, Direktur Utama Great Orient Chemical (Tai Cang) Co Ltd di Shanghai.

Iskandar adalah warga Indonesia yang sudah 11 tahun bekerja di China. Ini adalah kisah serupa yang juga pernah diutarakan seorang investor asal Taiwan saat Kompas berkunjung ke China tahun 2004. Pernyataan positif para pengusaha tak kunjung berhenti.

”Itu benar, sepanjang Anda bisa membawa keberuntungan dan jangan terlibat politik, China adalah lahan investasi menarik. Mereka melayani dengan baik,” kata Kepala Perwakilan Garuda di China Pikri Ilham K, yang sudah sembilan tahun bertugas di sana.

George Gozalie, Manajer Pembelian dari Dephaner, importir sarang burung walet dari Indonesia juga sependapat. ”Saya punya kenalan pengusaha asing di sini yang ditipu sebesar Rp 70 juta. Saat berurusan dengan polisi, si penipu langsung dikenai tindakan,” kata George, yang juga sudah lama tinggal di China. Ia juga tengah belajar di sebuah universitas di Chongqing.

Iskandar bertutur, terutama di awal-awal reformasi, para pejabat pemerintah daerah (pemda) seperti berebutan mendekati pengusaha. ”Intinya, yang ada di pikiran pemda lokal, bagaimana agar aktivitas perekonomian di daerahnya berkembang,” kata Iskandar, yang pernah ditunjuk langsung oleh seorang wali kota untuk memimpin sebuah organisasi bisnis.

Bukan itu saja, pemda-pemda di China, yang memang berpacu untuk saling memajukan daerahnya, sudah siap dengan program-program pembangunan daerah yang akan ditawarkan sebelum bertemu dengan pengusaha. Pemda di China, misalnya, sudah mendirikan beberapa lokasi industri sesuai dengan kategori sektor industri. Para pengusaha tinggal memilih. ”Mereka siap dengan program dan konsep pembangunan daerahnya. Bahkan, ada kasus, sebuah pagar bagi perusahaan sengaja dibangun pemda setempat,” ujar Iskandar.

Dasar pemikiran pejabat pemda di China, jika kegiatan perekonomian daerah berkembang, pemerintah akan mendapatkan pajak. Bisnis yang dijalankan investor asing akan melahirkan serangkaian kegiatan ekonomi lainnya. Jika investor hadir, akan lahir industri perhotelan, hiburan, makanan, transportasi, dan kegiatan ekonomi lainnya.

Kedatangan investor asing juga menjadi kriteria utama bagi kenaikan pangkat para pejabat di China. Tidak heran jika seorang pejabat bisa menjemput langsung tamu asing di bandara.

”Anak emas”

Kini, China sedang mendorong kedatangan investor berteknologi tinggi, teknologi ramah lingkungan, teknologi informasi, pendorong inovasi. ”Perusahaan saya tergolong sebagai perusahaan berbasis teknologi tinggi, dan saya mendapatkan fasilitas pembebasan pajak,” kata Frederic Montier, Manajer Umum Bull Information Systems, sebuah perusahaan teknologi informasi asal Perancis.

”Saat mendapatkan pembebasan pajak itu, saya tidak perlu mengisi berbagai formulir dan mendatangi kantor perpajakan. Pengembalian pajak yang dibebaskan itu akan otomatis masuk ke rekening perusahaan tepat pada waktunya,” kata Montier.

Investor kategori ini memang menjadi anak emas. Namun, perusahaan asing yang bisa memahami cara bergaul dan paham dengan guangxi (perkawanan) tetap mendapatkan layanan yang mirip dengan penumpang kelas satu maskapai penerbangan.

Jack Leblanc, eksekutif asal Belgia, sudah 22 tahun tinggal di China. Ia sependapat dengan semua itu. Namun, ia mengingatkan, ada juga kasus di mana pengusaha asing tertipu. ”Hal yang paling tidak saya sukai dari peliputan media, mereka menulis keadaan yang baik-baik saja. Saya tidak membantah, tetapi jangan lupa, ada juga kasus negatif,” kata Leblanc, yang menulis buku berjudul Business Republic of China: Tales from the Front Line of China’s New Revolution.

Leblanc mengingatkan, ada sejumlah pengusaha yang menjalankan bisnis mirip aksi petualangan dan tak sedikit yang rugi, bahkan tertipu. Leblanc mengingatkan bahwa para investor harus tahu kiat-kiat bisnis agar tidak mengalami hal itu.

Meski demikian, data investasi China menunjukkan arus investasi asing yang masuk ke China sudah mencapai 100 miliar dollar AS pada tahun 2010. Ini adalah rekor yang tidak pernah dicapai negara berkembang lain.

Ekonom dari Universitas Zhejiang, Dr Yan Jianmao, di Hangzhou menegaskan, kemajuan ekonomi China memang terutama didorong oleh keberadaan investor asing. Bagi kalangan di China, melayani asing adalah standar. Bagi mereka, asing membawa manfaat ekonomi dan selayaknya dilayani.
[Sumber : Kompas]

Inilah Filosofi Bisnis Orang Tionghoa

Masyarakat Tionghoa di Indonesia terkenal jago berbinis. Pada umumnya, bisnis mereka tergolong berhasil. Lantas, apa yang membuat bisnis mereka sukses?

Seorang pengusaha Tionghoa, Nyoto Suhardjoyo, mengatakan, kiat bisnis seorang Tionghoa sangat bertalian dengan filosofi atau gaya hidup mereka. Dalam berusaha, kata Nyoto, orang Tionghoa cenderung rajin dan ulet.

"Contohnya, perantau China yang ada di mana-mana, saat merantau tidak membawa apa-apa, hanya baju dan celana, tetapi kerap akhirnya berhasil? Karena rajin," katanya dalam pameran "Gerakan Kewirausahaan Nasional", Jakarta, Kamis (3/2/2011).

Selain itu, pengusaha Tionghoa, lanjut Nyoto, senantiasa hidup sederhana dan hemat. Mereka memegang peribahasa "Liang Ru Er Chu" yang artinya pengeluaran disesuaikan dengan pemasukan.

Pengusaha China pun, lanjut Nyoto, selalu berusaha menjaga kepercayaan pelanggan ataupun rekan bisnisnya. "Kepercayaan, itu modal untuk dijaga. Kalau seseorang tanpa kepercayaan, kariernya habis. Apalagi dalam perdagangan," katanya.

Terakhir, menurut Nyoto, yang menjadi kunci sukses orang Tionghoa dalam berbisnis adalah menggunakan kebaikan hati atau jujur.

Selasa, 08 Februari 2011

5 Bank RI Masuk 500 Merek Bank Dunia

Sebanyak lima bank Indonesia masuk dalam daftar 500 Merek Bank Paling Bernilai Sedunia 2011 alias The World’s 500 Most Valuable Banking Brands 2011. Posisi pemuncak daftar yang dirilis oleh perusahaan konsultan merek Brand Finance ini adalah Bank of America dengan nilai merek mencapai 30,619 miliar dollar AS.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menempati peringkat teratas untuk perbankan Indonesia dan satu-satunya merek bank Indonesia yang masuk 200 besar, di posisi 195 dengan brand value senilai 682 juta dollar AS.

Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali mengatakan, prestasi ini merupakan hasil kerja keras dari semua jajaran pekerja dan manajemen Bank BRI. “Prestasi yang membanggakan bagi kami. Banking brand BRI makin dikenal luas di seluruh dunia,” sebut Ali.

Adapun 4 bank lainnya yang masuk ke dalam daftar ini adalah Mandiri di peringkat ke-208, disusul PT Bank Central Asia Tbk (225), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (226), serta PT Bank Danamon Tbk (311).

Peringkat bank-bank Indonesia ini masih kalah dengan bank-bank dari negeri tetangga seperti Malaysia yang menempatkan CIMB di posisi 106 dan Maybank (118), serta Singapura yang menempatkan UOB (124) dan OCBC Bank (146).

Brand Finance merupakan konsultan penilai merek dunia yang membantu banyak perusahaan papan atas dunia memaksimalkan merek dan aset tidak terlihat lainnya (intangible assets).

[Source : Kompas]